Soal Video Viral Yel “Hancurkan Risma”, Dibuat Kelompok Banteng Ketaton, Polisi Diminta Turun Tangan

Viral!! Jenazah Dibawa Pakai Motor, Karena Rumah Sakit Tak Punya Ambulans Jenazah
November 28, 2020
MUSYDA III PDPM KOTA TERNATE. DENGAN TEMA; “MENGGEMBIRAKAN GERAKAN PEMUDA UNTUK TERNATE BERKEMAJUAN” RESMI DIBUKA.
November 29, 2020

narasiindo.com – Sekelompok orang di Surabaya diketahui meneriakkan yel-yel yang dianggap berbau kebencian.

Orang-orang tersebut meneriakkan kata ‘hancurkan Risma sekarang juga‘ sembari mengepalkan tangan ke udara. Untuk diketahui, dalam Pilkada Surabaya, Risma dan partainya, PDI-P mengusung pasangan Eri-Armuji.

Adapun kelompok yang meneriakkan yel terlihat mengenakan baju bergambar salah satu pasangan calon lainnya di Pilkada Surabaya.

Diduga, kelompok yang melakukan yel tersebut adalah elemen Banteng Ketaton. Elemen itu diketahui merupakan pendukung dari paslon rival Eri-Armuji.

Video ketika yel-yel tersebut diteriakkan kemudian menyebar dan viral di media sosial.

Menanggapi beredarnya video tersebut pihak pasangan calon nomor urut 1 Eri Cahyadi dan Armuji mendesak pihak kepolisian mengusut video itu.

Sebab, yel-yel yang diteriakkan jelas mengesankan adanya kebencian.

“Video itu jelas menebar kebencian, saya harap ada tindakan dari polisi,” kata Ketua Tim Pemenangan pasangan calon nomor Eri-Armuji, Adi Sutarwijono.

“Sejak awal kami sudah sepakat dengan menandatangani pakta integritas bahwa kampanye Pilkada Surabaya akan dijalankan dengan damai. Tapi, video itu mengekspresikan kebencian pada Bu Risma,” tutur dia.

Putra sulung Risma pertanyakan salah ibunya

Video itu pun menuai keprihatinan dari putra sulung Risma, Fuad Bernardi.

Kata-kata “hancurkan” dalam yel itu mengundang tanda tanyanya.

“Menghancurkan secara fisik atau menghancurkan program Bu Risma yang sudah 10 tahun dilakukan di Surabaya?” tutur Fuad.

Fuad juga mempertanyakan kesalahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ia merasa ibunya tak pantas menjadi sasaran lantaran tak ikut bertarung dalam Pilkada Surabaya tahun ini.

Namun, ia meyakini masyarakat Surabaya sudah bisa menganalisis mana konten kampanye yang sesuai aturan atau tidak.

“Biar masyarakat saja yang menilai, saya rasa warga Surabaya sudah cerdas memiilah konten-konten kampanye yang baik,” ujar dia.

Dibuat kelompok Banteng Ketaton, belum beri penjelasan detail

Dari atribut yang dikenakan beberapa orang dalam video, dugaan mengarah ke pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin dan Mujiaman.

Saat dikonfirmasi, rupanya Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan jika orang-orang dalam video tersebut adalah pendukung paslon Machfud Arifin-Mujiaman dari elemen Banteng Ketaton.

“Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya,” kata Sri Mulyono.

Meski demikian, ia belum memberikan penjelasan terkait maksud dari yel-yel tersebut.

“Tunggu saja, kami akan menggelar konferensi pers soal video itu,” tandas Sri Mulyono.

Di luar sepengetahuan tim pemenangan

Meski sudah mengarah ke pendukung paslon, namun tim pemenangan mengaku video itu di luar sepengetahuan mereka.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Imam Syafii.

Imam juga tidak tahu kapan yel-yel itu diteriakkan, karena kemungkinan yel itu hanya dilakukan atas inisiatif sekelompok orang saja.

“Bisa juga setelah acara sapa warga. Setelah selesai Pak Machfud-Mujiaman sudah meninggalkan lokasi, mereka melakukan apa-apa kan kami juga tidak tahu. Bisa juga inisiatif masyarakat,” katanya.

Source : tribunnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *